July 01, 2008

Hadith 23 (Semua Kebaikan adalah Sedekah)




NILAIANNYA:

Hadith ini mengandungi penilaian agama terhadap kebersihan seseorang dan pemujaan lidahnya bagi kepujian dan kesucian tuhannya dan terhadap sembahyang dan sedekahnya.

Penilaiannya tidaklah sebanding dengan ukuran kebendaan dunia yang walaupun dikatakan banyak tetapi pada hakikatnya adalah sedikit.

PERKARA MENGENAI KESUCIAN, PUJIAN DAN AL-QURAN

Imam Al-Ghazali mengertikan kesucian atau kebersihan pada hadith ini dengan kesucian atau kebersihan hati daripada sifat curang, dengki, dendam dan daripada segala macam penyakit yang tersemat di dalamnya.

Menurut Imam Nawawi, sesetengah ulama’ berpendapat bahawa barangsiapa yang membersihkan hatinya dan ia berwudu’, mandi dan mendirikan sembahyang maka bererti ia telah mengerjakan sembahyang itu dengan mengumpulkan kedua-dua macam kesucian sekali.

Barangsiapa yang mendirikan sembahyang semata-mata dgn kebersihan anggotanya yang tertentu saja, maka bererti ia baru melakukan satu kebersihan, sedangkan Allah tidak memandang melainkan kepada kesucian hati(jiwa) kerana Rasulullah bersabda yang maksudnya: “Bahawa Allah tidak memandang kepada bentuk rupa kamu dan warna kulit kamu, tetapi ia memandang kepada hati kamu.”

Di sekitar Huraian Alhamdulilah dan Subhanallah

“Alhamdulillah” memenuhi timbangan == Ganjaran atau pahala menyebutnya serta memahami maknanya dan beramal dgn maksudnya adalah memenuhi timbangan kebajikan di akhirat kelak.

“Subhanallah, Alhamdulillah” memenuhi ruang antara langit dan bumi == Kalau kiranya ganjaran itu dijadikan satu badan, maka badan, maka badan itu dapat memenuhi ruang tersebut yang menunjukkan betapa banyaknya ganjaran itu diberikan kepada orang2 yang menyebutnya dengan cara yang sebenarnya.

SEMBAHYANG, SEDEKAH DAN SABAR

“Bahawa sembahyang itu adalah cahaya” == cahaya yg menerangkan jalan hidup yg sebenar, cahaya bagi orang yang mengerjakannya dalam dunia dan akhirat. Rasulullah pernah bersabda: “Bahawa barangsiapa yang memelihara sembahyang, adalah baginya cahaya dan alasan dan kelepasan pada hari qiamat. Dan barangsiapa tidak memeliharanya tidaklah ada cahaya baginya, tidaklah ada baginya alasan dan kelepasan dan adalah ia pada hari qiamat bersama Fir’aun, Haman, Qarun dan Ubay bin Khalaf”.

Orang yg meninggalkan sembahyang akan bersama-sama dengan:

1. Ubay bin Khalaf kerana pengaruh perniagaan;

2. Fir’aun kerana kerajaannya atau kekuasaannya;

3. Qarun kerana harta bendanya;

4. Haman kerana ketuanya.

Sedekah, iaitu terujinya iman dan terbukti keterangan dan dalil adanya dengan zakat harta benda atau wang ringgit; satu-satunya matabenda yang sangat2 dicintai oleh seseorang. Sekiranya seseorang dapat mengeluarkan zakat dengan ikhlas, tanda imannya masih kuat. Kalau tidak, itulah alamat kekurangannya tetapi dia tidak dapat terasa. Apa yang dirasai ialah kekurangan harta benda dan wang ringgit yg dikeluarkan zakatnya saja.

Al-Sabr kata Rasulullah adalah dhiya’ iaitu sinaran yang menyuluh jalan yang akan ditempuh.

Sabar, ertinya tahan menempuh suatu yang sukar. Sabar yang terpuji adalah sabar atas mengerjakan taat kepada Allah, menjauhi segala maksiat yg dilarangNya dan sabar atas segala tqadirNya.

Sabar kerana mengerjakan taat dan meninggalkan maksiat adalah sabar yang lebih utama dari sabar atas segala taqdir yg amat susah dan menggelisahkan perasaan sebagaimana yang diterangkan pada hadith dari Sayyidina ‘Ali iaitu: “Sesungguhnya sabar atas satu maksiat dituliskan kerananya kepada seorang hamba sebanyak tiga ratus darajat, dan sesungguhnya sabar atas satu ketaatan dituliskan kerananya enam ratus darajat, dan sesungguhnya sabar (menahan diri) dari segala maksiat dituliskan kepadanya sebanyak sembilan ratus darajat.”

AL-QUR’AN ITU HUJJAH BAGI ENGKAU ATAU ATAS ENGKAU

Ertinya, al-Qur’an adalah menjadi hujjah atau bukti yang kuat untuk menolong diri seseorang pada hari kiamat kelak atau untuk menyusahkan dan menyulitkannya hingga ditimpakan azab ke atasnya pada hari tersebut.

Al-Qur’an menjadi hujjah kebaikan bagi seseorang jika dia mengingati pengajarannya, dan menjadi hujjah atas kejahatannya jika ia tidak menurutinya.

HAL MANUSIA MENJUAL DIRI

Manusia terbahagi kpd dua bahagian:

Pertama: Yang menjual dirinya kepada Allah dengan cara mengerjakan amal soleh. Maka dengan perbuatannya ini Allah memerdekakan mereka dari kesengsaraan azab.

Kedua: Yang menjual dirinya depada syaitan dan kepada hawa nafsu dengan mengikuti kehendaknya. Maka dengan usahanya ini dia sendiri membinasakan dirinya.

Maka nyatalah bahawa tiap2 manusia ada yang berusaha untuk membaiki dirinya dan ada pula yg berusaha untuk merosakkannya.

June 30, 2008

Umat Islam… Antara Hambatan dan Kewajiban

Penterjemah:

Abu Ahmad

_______

Taujih dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Ikhwanul Muslimin, 26-06-2008

Segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw, beserta keluarga dan sahabat semua, selanjutnya…

Umat Islam saat ini belum lepas melewatu perjalanan sejarahnya yang panjang yang penuh dengan ujian; ujian yang dihadapinya pada fase yang mengerikan sepanjang sejarah manusia; mengikuti proyek penjajahan yang keji dan kejam, dan demi kemaslahatan para serigala-srigala jahat dan antek-anteknya, terutama penjajah zionis Yahudi.

Ujian dan krisis yang dihadapi umat ini kian terus bertambah bersamaan dengan kondisi umat yang lemah, terpecah dan berserakan yang menimpa pada setiap negara, dan yang mengarah pada penguasaan lembaga-lembaga penebar pembantaian, kediktetoran dan kerusakan di berbagai bidang; lembaga-lembaga yang selalu mendikte setiap bangsa untuk tunduk dan patuh terhadap kemaslahatan negara yang memusuhi umat dan untuk kepentingan dan stabilitas nasional setiap negara.

Hakikat ini telah dikenal oleh kita semua, namun yang menjadi pembicaraan hanya kita kembali adalah adanya usaha yang gigih dan real dan bukan sekedar ancam mengancam; yaitu bahwa penjajahan Al-anglo Saxon secara jelas dan gamblang sebagai awal penjajahan; yang melakukan pendaratan pasukan dengan pesawatnya, mencengkram dengan mobil bajanya atas bumi Iraq dan Afganistas, disamping itu ada pasukan lain penebar kehancuran dan pembantaian dari para zionis di bumi Palestina, dataran tinggi Golan dan pertanian Syab’a, dan ancam mengancam ini kian memanjang hingga ke negara Sudan dan negara Suriah, dan akhirnya terabaikannya usaha di tangan para teroris akan potensi yang dimiliki oleh bangsa Arab dan Umat Islam di Pakistan, Al-Jaza’ir dan Maroko serta negara-negara lainnya.

Dan saat ini skenario yang selalu mengalami kegagalam berhasil direkayasa di Suriah; yang dimulai melalui perwakilan utusan internasional dalam melaksanakan tugas yang memiliki skenario terselubung seperti keberhasilan mereka sebelumnya dalam menghancurkan bumi Iraq; dengan tuduhan memiliki senjata penghancur massal, dan yang menakjubkan adalah bahwa opini masyarakat internasional terpengaruh dengan pengkondisian yang bertolak belakang tersebuat; melakukan pelanggaran melaluii permusuhan militer yang dilakukan oleh penjajah zionis di lokasi terbesar yang berdekatan dengan daerah Deir El-Zour, namun masyarakat internasional sama sekali tidak bergerak hatinya untuk melakukan tindakan terhadap Zionis tersebut. Dan Ini merupakan ancaman terhadap Suriah atas usahanya memiliki senjata pemusnah massal!!

Dan akhirnya dan bukan untuk terakhir kalinya, kita membaca dan melihat apa yang disebar dan diberitakan oleh media pada hari-hari ini; bahwa penjajah zionis sang perampas mampu berdiri tegak –dalam keangkuhan dan tipu daya, dan kejahatan yang tampak dilegalkan oleh undang-undang yang samar- untuk melakukan aksi-aksi militernya; dengan tujuan mengerahkan serangan militer terhadap pusat-pusat pembuatan nuklir Iran; sehingga dapat mengalihkan perhatian umat manusia kepada “bola api”atas dasar ungkapan Baraday pemimpin umum IAEA (lembaga pemantau energy nuklir internasional). Karena itu kekuatan militer dan strategi saat ini menunjukkan pada bentuk yang menakutkan; disamping pesawat tempur zionis membutuhkan senjata untuk melakukan seribu serangan guna merealisasikan tujuan politiknya dibalik permusuhan ini; namun Iran memiliki 11 ribu rudal yang dapat dilesatkan dalam satu menit untuk mempertahankan diri dari berbagai serangan kepadanya! Ini berbeda dengan tuduhan yang keji terhadap permusuhan ini –kondisi nyata- terhadap lokasi secara keseluruhan; politik, ekonomi dan keamanan.

Dan pada saat yang mengenaskan itulah hadir pasukan perlawanan bersenjata yang mulia di Palestina, yang merupakan pilihan tersulit dari yang sulit dalam sejarahnya yang mulia ini; yang mengukir perjalanan di dalamnya dengan darah beribu-ribu anak generasinya yang syuhada, ditambah dengan mereka yang dipenjara dan dibelenggu yang selalu berhadapan dengan prilaku keji dan berbagai siksaan dalam penjara zionis… ujian yang sulit ini dilakukan oleh pasukan perlawanan –sekalipun keberhasilannya dalam memaksa musuh untuk menerima pilihan yang sulit terhadap dirinya dalam mengambil ujian politik dan teritori; karena hingga sekarang masih dikuasai olehnya- namun memberikan kekuatan dalam menghilangkan sebagian anak bangsa dari pasukan perlawanan yang teguh dan kuat; bahkan mereka juga melemparkan tuduhan-tuduhan bathil; sebagai alternatif dalam melakukan peran yang terjadi antara mereka dan Palestina; baik al-qadhiyah dan al-aqidah.

Sebagaimana umat saat ini menghadapi tantangan dan rintangan yang lebih berbahaya dari sebelumnya.. tantangan yang menyentuh pada hidupnya sendiri; adanya permainan yang menyentuh kelangsungan hidup manusia; berupa makanan dan bahan pokok makanan; sehingga membuat permasalahan besar berupa kelaparan yang menimpa perut-perut dan kehidupan anak bangsa lebih dari 1 milyar jiwa yang tersebar di berbagai penjuru dunia, terutama di benua hitam Afrika; yang sedang dan selalu tertimpa yang dihadapi; berupa perpecahan yang ditebarkan oleh penjajah yang keji. Dan juga terjadi penyimpangan terhadap permasalahan kekurangan yang tajam dalam sumber-sumber daya alam, kita mendapatkan bahwa Amerika dan Barat mengabaikan kekayaan alam dari makanan dan sumber daya; kadang melemparkan barang ke dalam laut benua sekedar untuk menjaga stabilitas harga di pasar dunia untuk berkhidmah pada produsen lokal, dan kadang mengubah gandum dan jagung dalam melakukan produksi bahan bakar aktif; hanya sekedar memberikan kesan peringatan kepada Arab bahwa minyak mentah mereka tidak memiliki nilai sama sekali dihadapan mereka, dan bisa jadi tidak akan dibutuhkan olehnya, dan itu semua atas dasar untuk memenuhi makanan pokok sehari-hari bagi bangsa dunia ketiga (negara miskin).

Bangsa-bangsa ini juga menanggung beban perang Amerika yang keji atas Iraq dan Afganistan dan berbagai negara di belahan dunia lainnya, dan yang merasa memiliki kekayaan dunia dari minyak yang begitu banyak; dengan melakukan tindakan politik permusuhan yang luas Amerika; sehingga mengakibatkan meningginya harga minyak bentah pada level yang mengerikan; dan menyebabkan krisis sumber daya alam dan merusak pertumbuhan berbagai negara ketiga di belahan dunia.

Pada lingkup ini dan pada kondisi dan tangangan besar yang menimpa umat; Al-Ikhwan Al-Muslimun meminta umat dengan berbagai kelompok dan mazhabnya; pemerintah dan bangsa; untuk bersatu dibawah panji bendera Islam, dan untuk kemaslahatan yang mulia bagi umat, berpegang teguh pada tali agama Allah yang kokoh, komitmen dengan apa yang diperintahkan olehnya, dan berhenti terhadap segala jal yang dilarangnya (yaitu perpecahan), membina diri dan umat akan prinsip dan nilai-nilai yang mulia; seperti yang diajarkan oleh Al-Mustafa, nabi Muhammad saw kepada para sahabatnya, dan menyadari akan kekuatan umat yang terdapat dalam persatuan, berpegang teguh dan menghindar dari hal-hal yang sepele.. Allah berfirman:

وَاعْتَصِمُواْ بِحَبْلِ اللّهِ جَمِيعًا وَلاَ تَفَرَّقُواْ وَاذْكُرُواْ نِعْمَتَ اللّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنتُمْ أَعْدَاء فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُم بِنِعْمَتِهِ إِخْوَاناً وَكُنتُمْ عَلَىَ شَفَا حُفْرَةٍ مِّنَ النَّارِ فَأَنقَذَكُم مِّنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

“Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, Maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara; dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk”. (Ali Imran:103)

Kepada umat seluruhnya, hendaknya menyadai akan konspirasi dan tipu daya (bisikan) para zionis dan sekutu mereka dalam mengambil keuntungan dari potensi kekayaan alam yang berlimpah, karena kita tidak boleh lalai terhadap tangan-tangan zionis dibalik peristiwa itu semua dan gerakan dan usaha mereka (zionis) walau hanya dibalik sitar (tirai).

Bahwa beban terbesar yang dihadapi dalam kondisi yang genting ini disebabkan oleh adanya prilaku dari lembaga-lembaga internasional; lembaga-lembaga yang merasa berkuasa dan merasa memiliki kekuasaan menyetir berbagai anasir kekuatan umat dan merasa memiliki kekuatan yang mutlak dalam membuat konsep perbaikan dan menghadapi berbagai perlawanan yang ada; karena itu para penguasa dituntut untuk menghadapinya secara tegas dan lantang akan kesombongan dan keangkuhan zionis Amerika, dan bekerja dengan sungguh-sungguh untuk membuka blokade politik yang mencekik, yang ditempatkan pada berbagai kekuatan nasional yang terhormat; memberikan jalan dan langkah leluasa terhadap kekuatan unsur-unsur yang dimiliki oleh generasi umat untuk membuat konsep, membangun dan berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan serta berkecimpung dalam perang yang berkecamuk di tengah umat dan negara.

Sebagaimana mereka juga dituntut untuk memelihara dan menjaga kekayaan umat dserta mempertahankan tempat-tempat suci, mengarahkan umat pada hal-hal -yang di dalamnya terdapat- kebaikan umat, mempersiapkan amunisi, dan menggunakan sebab-sebab kekuatan untuk memelihara kepentingan-kepentingan strategis :

وَأَعِدُّواْ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِ عَدْوَّ اللّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَآخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لاَ تَعْلَمُونَهُمُ اللّهُ يَعْلَمُهُمْ وَمَا تُنفِقُواْ مِن شَيْءٍ فِي سَبِيلِ اللّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لاَ تُظْلَمُونَ

“Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan)”. (Al-Anfal:60)

Sebagaimana umat juga dituntut untuk ikhlas dan terus bekerja dengan sungguh-sungguh dan produktif sehingga dapat memberikan kebaikan bagi negara dan bangsa; memiliki kesadaran yang sempurna terhadap hak-hak dan kewajibannya, dan tidak mengabaikan akan potensi dan kekuatan serta kekayaan yang dimilikinya.

Sebagaiman juga umat dituntut untuk mengembalikan para pemuda, memberikan perhatiannya yang besar kepadanya dan memotivasinya; karena adalah syabab al-yaum dan rijal god (pemuda hari ini dan generasi masa datang), mereka adalah amunisi masa kini dan masa depan bahkan penerus dan pembawa bendera bangsa, sebagaimana yang disampaikan oleh imam Al-Banna dalam risalahnya (ila syabab): “dan dari sini pemuda masa lalu dan sekarang dalam setiap umat merupakan tonggak kebangkitan umat, karena pada setiap kebangkitan ada rahasia kekuatannya, sebagaimana pada setiap ide ada yang membawa fikrahnya”.

Sebagaimana pula kita tidak boleh lupa mendukung para pasukan perlawanan yang tangguh dan kokoh di daerah Gaza dengan menggunakan berbagai sarana yang ada, dan jadikanlah ia sebagai corong untuk melakukan kerja yang sungguh-sungguh; bisa dengan menjadi kelompok sosial untuk memberikan bantuan yang beragam, mengangkat tangan untuk berdo’a, menyatukan satu untuk memboikot berbagai produk musuh zionis dan sekutu-sekutunya, dan hendaknya setiap kita mampu menjelaskan kondisi real terhadap permasalahan di berbagai tempat dan daerah yang terbentang luas di berbagai penjuru dunia ini.

Dan terakhir kali.. inilah seruan kami untuk kembali pada unsur-unsur kebaikan umat dan mewujudkannya secara nyata dan terasa di muka bumi ini… dan inilah tantangan terbesar yang sedang kita hadapi; bagaimana kita bisa mengembalikan julukan sebagai ”sebaik-baik umat” pada qiyadah yang memajukan kebudayaan manusia sebagaimana yang terjadi pada masa lalu!! Dan hal itu tidak akan pernah datang –sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Dzat yang Maha Mendengar dan Maha Alim- kecuali degan keimanan kepada Allah SWT, mengajak pada yang baik dan mencegah akan kemungkaran dan dalam pada itu hendaknya saling berlomba untuk meraihnya

كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَلَوْ آَمَنَ أَهْلُ الْكِتَابِ لَكَانَ خَيْرًا لَهُمْ مِنْهُمُ الْمُؤْمِنُونَ وَأَكْثَرُهُمُ الْفَاسِقُونَ

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”. (Ali Imran:110)

Maha Besar Allah,

Dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam,

Dan salawat dan salam kepada baginda nabi Muhammad saw, berikut keluarga, sahabat semua.

Sumber : www.al-ikhwan.net

June 29, 2008

Peran Media Komunikasi Modern (TV) sebagai Sarana untuk Menghancurkan

1. Pengertian Komunikasi

Van Doorn & Lammers menyatakan komunikasi adalah merupakan sebagai sebuah tindakan, ia menganalisis komunikasi dari dua sisi yaitu sisi individu dan sisi sosial. Dari sisi individu ia membagi komunikasi menjadi yang bertipe obyektif (dari luar) yang melahirkan kegiatan dan cara tindak dan subyektif (dari dalam) yang melahirkan proses-proses psikis dan sikap. Sedangkan dari sisi sosial ia membagi komunikasi obyektif yang melahirkan interaksi dan relasi sosial, serta subyektif yang melahirkan komunikasi dan hubungan sosial.

Koncaid & Schramn menyatakan komunikasi sebagai sebuah proses, artinya komunikasi merupakan proses berbagi/menggunakan sebuah informasi secara bersama dan pertalian antara para peserta dalam proses informasi tersebut dinamakan komunikasi. Ciri adanya proses komunikasi menurutnya adalah : Harus ada 2 pihak atau lebih, dan ada proses berbagi informasi, sehingga harus selektif dalam memilih alat komunikasi dan memilih pola yang sesuai untuk menggambarkan pikiran. Lebih jauh ia menyatakan bahwa langkah-langkah dalam sebuah proses komunikasi adalah menciptakan informasi, menyampaikan informasi tersebut, memperdalam perhatian, menafsirkannya, memahaminya lalu melaksanakan, serta timbulnya pengertian bersama.

Adapun Berlo menyatakan komunikasi sebagai cara mempengaruhi orang lain. Komunikasi bermaksud mempengaruhi org lain, dimana unsur komunikasi menurutnya adalah adanya Source (sumber), Message (pesan), Channel (saluran), Receiver (penerima), dan Effect (akibat). Lebih jauh ia memberikan ilustrasi bahwa seorang dokter yg mendiagnosa pasien, maka ia bertindak sbg sebuah source, pasien sbg receiver, message-nya adalah masalah kesehatan, channel-nya adalah udara (karena merupakan pola komunikasi primer), dan effect-nya adalah perubahan sikap dari sang pasien tsb.

2. Tipe Komunikasi dan Jaringan Komunikasi

Dalam ilmu komunikasi, tipe komunikasi menurut Edward Sapir dibagi menjadi tipe komunikasi primer dan sekunder. Tipe komunikasi primer bersifat langsung, face to face baik dengan menggunakan bahasa, gerakan yg diartikan secara khusus ataupun aba2. Tipe komunikasi ini bisa berbentuk pertemuan (inter-personal), kelompok (kuliah) maupun massa (tabligh akbar). Betapapun besarnya, pengaruh komunikasi jenis ini tidak dapat melalui sebuah wilayah geografis yg sangat sempit dan terbatas. Sementara tipe komunikasi sekunder adalah komunikasi yg menggunakan alat, media seperti menggunakan surat (inter personal), menonton pagelaran nasyid (kelompok), maupun media koran atau TV (massa), yg berfungsi untuk melipatgandakan penerima, sehingga dpt mengatasi hambatan geografis dan waktu.

Jaringan komunikasi terdiri dari jaringan komunikasi tradisional (Lama), dan jaringan komunikasi modern (Baru) Pola komunikasi lama/tradisional, cirinya adalah berlangsung secara tatap-muka sehingga terjelma hubungan interpersonal yg mendlm, hubungan dg status yg berbeda (patron-client), serta pemberi pesan dinilai oleh penerima berdasarkan identitasnya (siapa bicara, bukan apa isinya). Sementara jaringan komunikasi modern, cirinya adalah adanya inovator (penggagas, pencipta media), dan melalui media massa.

3. Media Komunikasi Modern (TV) sebagai Alat untuk Menghancurkan Sebuah Generasi.

Pakar komunikasi Rogers & Shoemaker menyatakan bahwa komunikasi adalah proses pesan yg disampaikan dari sumber kepada penerima. Komunikasi yg menyebar melalui media massa akan memiliki dampak vertikal (mengalami taraf internalisasi/penghayatan) apalagi jk para tokoh (opinion-leaders) ikut menebarkannya. Sementara pakar komunikasi lain, Lazarfield menyatakan bahwa jalannya pesan melalui media massa akan sangat mempengaruhi masyarakat penerimanya.

Peran merusak dari media komunikasi modern, khususnya TV terhadap sebuah generasi menurut penulis dapat dilihat dari dua aspek sbb :

a) Aspek kehadirannya : Terjadinya perubahan penjadwalan kegiatan sehari2 dalam keluarga muslim dan muslimah. Sebagai contoh adalah, waktu selepas maghrib yang biasanya digunakan anak2 muslim/ah untuk mengaji dan belajar agama berubah dengan menonton acara2 yang kebanyakan tidak bermanfaat atau bahkan merusak. Sementara bagi para remaja dan orangtua, selepas bekerja atau sekolah dibandingkan datang ke pengajian dan majlis2 ta'alim atau membaca buku, kebanyakan lebih senang menghabiskan waktunya dengan menonton TV. Sebenarnya TV dapat menjadi sarana dakwah yang luarbiasa, sesuai dengan teori komunikasi yang menyatakan bahwa media audio-visual memiliki pengaruh yang tertinggi dalam membentuk kepribadian seseorang maupun masyarakat, asal dikemas dan dirancang agar sesuai dengan nilai2 yg Islami.

b) Aspek Isinya : Berbicara mengenai isi yang ditampilkan oleh media massa diantaranya adalah mengenai penokohan/orang2 yang diidolakan. Media massa yang ada tidak berusaha untuk ikut mendidik bangsa dan masyarakat dengan menokohkan para ulama ataupun ilmuwan serta orang2 yang dapat mendorong bagi terbangunnya bangsa agar dapat mencapai kemajuan (baik IMTAK maupun IPTEK) sebagaimana yang digembar-gemborkan, sebaliknya justru tokoh yang terus-menerus diekspos dan ditampilkan adalah para selebriti yang menjalankan gaya hidup borjuis, menghambur2kan uang (tabdzir) jauh dari memiliki IPTEK apalagi dari nilai2 agama. Hal ini jelas demikian besar dampaknya kepada generasi muda dalam memilih dan menentukan gaya hidup serta cita2nya dan tentunya pada kualitas bangsa dan negara. Produk lain dari GF yang menonjol dalam media TV misalnya, adalah porsi film2 yang Islami yang hampir2 boleh dikatakan tidak ada, 90% film yang diputar adalah bergaya hidup Barat, sisanya adalah film nasional (yang juga meniru Barat), lalu diikuti film2 Mandarin dan film2 India. Hal ini bukan karena tidak adanya film2 yg islami atau kurangnya minat pemirsa thd film2 islami, karena penayangan film "the message" misalnya menimbulkan animo yg luar-biasa dikalangan masyarakat atau film seperti "Children of Heaven" mampu mendapatkan award untuk film anak budaya terbaik dunia. Tetapi masalahnya memang lebih karena tidak adanya political-will dikalangan pengelola stasiun TV yg ada.

4. Penutup

Terakhir, perlu diketahui bahwa penjajahan melalui media komunikasi adalah jauh lebih jahat dan berbahaya dari penjajahan fisik. Dari sisi biaya, peperangan fisik membutuhkan biaya yg sangat mahal, sementara peperangan media hanya membutuhkan biaya yg murah dan bahkan dapat dikembalikan (melalui iklan). Dari sisi persenjataan yg digunakan, peperangan fisik menggunakan berbagai senjata canggih yg mahal dan berat, sedangkan peperangan media cukup menggunakan film2, diskusi topik dan iklan. Dari sisi jangkauan, peperangan fisik hanya dibatasi di front2 pertempuran saja, sementara penjajahan media bisa sampai ke setiap rumah
jauh di pelosok2 dan di pedalaman. Terakhir dari sisi obyek, dlm peperangan fisik obyek merasakan dan mengadakan perlawanan, sementara melalui peperangan media obyek sama sekali tidak merasa dan bahkan menjadikan penjajahnya sebagai idola. Maka menghadapinya, hanya sebagian kecil orang yg dirahmati ALLAH SWT sajalah yg mampu bersikap mawas, lalu berdisiplin melakukan filterisasi serta terus berjuang membebaskan masyarakat dari makar yg luar-biasa hebatnya ini, Maha Benar ALLAH SWT yg telah berfirman : "DAN SUNGGUH MEREKA ITU TELAH MEMBUAT MAKAR YG AMAT BESAR, DAN DISISI ALLAH-LAH (BALASAN) MAKAR MEREKA ITU. DAN SESUNGGUHNYA MAKAR MEREKA ITU HAMPIR-HAMPIR DAPAT MELENYAPKAN GUNUNG-GUNUNGPUN (KARENA BESARNYA)." (Ibrahim, 14:46). Maka ambillah pelajaran wahai orang2 yg berakal…

sumber: http://www.al-ikhwan.net/index.php/ghazwul-fikri/2005/peran-media-komunikasi-modern-tv-sebagai-sarana-untuk-menghancurkan/

Mutiara Para Sahabat Nabi; Mush’ab bin Umair; Sosok Duta Islam Pertama Nan Teguh Pendirian dan Gagah Berani

Beliau adalah sahabat yang mulia, bernama Mush’ab bin ‘Umair –semoga Allah meridloinya-, atau biasa dipanggil dengan Mush’ab Al-Khair, saat mudanya dan sebelum masuk Islam merupakan seorang pemuda yang ganteng, gagah dan kaya raya, selalu memakai pakaian yang mewah dan dikenal oleh masyarakat Mekkah dengan penampilannya yang selalu necis dan style, sedangkan bapak dan ibunya merupakan orang terpandang yang terkaya dari penduduk Mekkah yang kaya raya, dan keduanya sangat mencintainya, karena itu setiap keinginannya selalu dipenuhi dan permintaannya selalu dituruti.

Mush’ab mendengar apa yang telah didengar oleh penduduk Mekkah dari seruan (dakwah) Nabi Muhammad saw untuk beribadah kepada Allah SWT saja dan meninggalkan penyembahan berhala yang tidak bisa memberikan manfaat dan mudhorat, memberikan persamaan antara manusia dan menyeru untuk berbuat dengan akhlak yang mulia, hingga jiwanya pun tergerak dan batinnya bergolak ingin mengetahui lebih jauh agama yang baru didengarnya ini, hingga, tidak beberapa lama beliau segera menemui Rasulullah saw di tempat Darul Arqom bin Abi Al-Arqom dan mengiklankan diri untuk masuk Islam.

Adapun ibunya Khonnas binti Malik memiliki kewibawaan yang tinggi dan Mush’abpun sangat menghormatinya, setelah masuk Islam beliau merasa khawatir berita ini tersebar dan sampai kepada ibunya, sehingga beliau merasa perlu menyembunyikan perihal dirinya telah masuk Islam hingga datang waktu yang tepat seperti yang telah Allah tetapkan ketentuannya.

Beliau selalu datang kepada Nabi saw di dar el-arqom untuk menunaikan sholat dan mendengarkan ayat-ayat Allah, namun pada suatu hari Utsman bin Tolhah melihat dirinya sedang menunaikan sholat bersama Rasulullah saw, akhirnya diapun pergi kepada ibunya dan mengabarkan apa yang disaksikannya, maka terbanglah jiwanya hingga diri sang bunda dan kaumnya sangat marah terhadapnya, namun pemuda yang beriman dan teguh keimanannya tetap tenang berdiri dihadapan mereka sambil membacakan ayat-ayat Al-Qur’an dengan harapan Allah SWT membukakan hati mereka dengannya, namun Allah SWT berkehendak lain, hingga akhirnya mereka memutuskan untuk menahan dan mengurung beliau serta menyiksanya, namun beliau tetap bersabar dan menganggapnya semua ini merupakan perjuangan di jalan Allah.

Suatu hari ibunya tidak memberikan kepadanya makanan dan melarang memakan makanan miliknya bagi siapa yang mengecam dan mengejek tuhan-tuhannya walaupun dia anaknya sendiri, bahkan dia mengusirnya dari rumahnya sambil berkata : “Pergilah engkau menuruti urusanmu dan jangan anggap lagi saya sebagai ibumu”. Walaupun dengan tindakan yang sedemikian keras dan kejamnya Mush’ab tetap berusaha mendekati ibunya dan berkata kepadanya : “Wahai ibuku, saya punya nasehat untuk engkau, dan atasmulah kasih sayang, maka bersaksilah bahwa tidak ada Ilah kecuali Allah dan bahwasannya Muhammad hamba Allah dan utusan-Nya”. Maka beliaupun menjawab dengan kemarahan :”saya bersumpah untuk tuhan-tuhan, saya tidak akan masuk ke dalam agamamu hingga saya menjadi hina dan akal saya menjadi lemah”.

Saat Mush’ab mendengar sebagian kaum muslimin keluar melakukan hijrah ke Habsyah, beliaupun ikut melakukannya, kemudian kembali ke Mekkah bersama mereka yang kembali kesana, dan saat itupun kaumnya melihat keadaan beliau setelah kembali hingga hati mereka menjadi trenyuh dan merasa kasihan dan tidak melakukan penyiksaan kembali.

Dan setelah berlangsungnya bai’at pertama dan kedua, seseorang dari kaum Anshor datang kepada Nabi saw meminta untuk diutus salah seorang dari sahabat yang pandai membaca Al-Qur’an untuk mengajarkan kepada mereka tentang Al-Qur’an dan perkara agama. Maka Rasulullah saw memilih Mush’ab untuk menjadi duta pertama keluar Mekkah, dan orang yang pertama kali hijrah ke Madinah Al-Munawwaroh, dan Mush’ab pun akhirnya meninggalkan kota Mekkah untuk yang kedua kalinya mengikuti perintah Allah dan Rasul-Nya, dan mengemban amanat da’wah kepada Allah, dan memohon pertolongan dari Allah akan ni’mat yang dikaruniakan kepadanya berupa akal yang jernih, akhlak yang mulia, hingga penduduk Madinah merasa takjub dengan kezuhudannya dan keikhlasannya sampai mereka mau masuk kepada agama Allah.

Mush’ab menyeru manusia kepada agama Allah dengan penuh hikmah dan mau’idzah hasanah (pelajaran yang baik), sehingga banyak dari para pemuka penduduk Madinah yang masuk Islam karenanya, seperti : Asid bin Khadir dan Sa’ad bin Mu’adz.

Hari-hari pun berlalu hingga berganti minggu, bulan dan tahun, dan akhirnya Rasulullah saw dan sahabatnya melakukan hijrah ke Madinah, sedangkan orang-orang suku Quraisy naik pitam hingga mereka menyiapkan bala tentara mereka untuk menyerang kaum muslimin, dan peperanganpun terjadi, pasukan muslim bertemu dengan orang-orang kafir dalam perang Badr, hingga akhirnya kaum muslimin memenangkan perang tersebut. Kemudian datang perang Uhud dan Rasulullah saw memilih Mush’ab untuk membawa bendera, kemudian perangpun berkecamuk dengan dahsyatnya, dan pada mulanya kaum muslimin memenangkan perang tersebut namun seketika menjadi suatu kekalahan saat para pemanah melanggar instruksi Rasulullah saw, mereka turun dari gunung dan berebut mengambil harta rampasan, hingga orang-orang musyrik berbalik menyerang kaum muslimin sehingga barisan muslimin bercerai berai, sedangkan pada saat itu para musuh berkonsentrasi ingin membunuh Rasulullah saw hingga mereka selalu mencari dan mengintai beliau, namun Mush’ab mengetahui kejadian tersebut hingga secepat kilat beliau berteriak dan melakukan putaran dan menyerang guna mengalihkan musuh kepada rencana busuk mereka untuk membunuh Rasulullah saw, beliau masuk ke tengah-tengah barisan musuh, lalu salah seorang dari mereka menebas tangan kanannya hingga putus, kemudian Mush’ab memegang bandera dengan tangan kirinya dan ditebas lagi hingga putus, akhirnya beliau berusaha meraih bendera tersebut dengan dadanya sambil berkata : “Tidaklah Muhammad itu orang lain kecuali Utusan Allah dan telah berlalu sebelumnya para Rasul”. Akhirnya musuh yang sedang kesetanan saat itu memukulnya dan membunuhnya hingga Mush’abpun syahid.

Setelah perang Uhud berakhir Rasulullah saw dan para sahabatnya melakukan pemeriksaan tempat kejadian perang, guna mencari dan mengubur para syuhada, dan disisi mayat Mush’ab mengalir air mata yang deras, mereka tidak mendapatkan kain yang dapat dijadikan penutup terhadapnya kecuali pakaiannya yang pendek, jika kepalanya ditutup maka kakinya akan terbuka dan jika kakinya ditutup maka kepalanya akan terbuka, maka Nabipun bersabda : “Tutuplah kepalanya dengan kain itu dan letakkanlah diatas kakinya Idzhir (tanaman yang memiliki wangi yang harum)!!”.

Mush’ab kembali keharibaan Allah dan benarlah firman Allah SWT : “Di antara orang-orang Mu’min itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka diantara mereka ada yang gugur. Dan diantara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu, dan mereka sedikitpun tidak merubah janjinya”. (QS. Al-Ahzab : 23). Sambil melihat para syuhada Uhud Rasulullah saw bersabda : “Saya bersaksi bahwa mereka adalah para syuhada disisi Allah pada hari kiamat kelak, dan demi yang jiwaku berada pada genggaman-Nya tidaklah seseorang memberikan salam kepada mereka hingga hari kiamat kecuali akan kembali kebaikannya kepadanya”. (Al-Hakim dan Al-Baihaqi).

sumber: http://www.al-ikhwan.net/index.php/rijalud-dawah/2008/mutiara-para-sahabat-nabi-mushab-bin-umair-sosok-duta-islam-pertama-nan-teguh-pendirian-dan-gagah-berani/

Mutiara Para Sahabat Nabi; Bilal bin Rabah; Sosok Muadzin Pertama Nun Berjiwa Tegar Dalam Berpegang Teguh Terhadap Aqidah

Beliau adalah Bilal bin Rabah Al-habsyi –semoga Allah meridloinya-, beliau telah lebih dahulu mendengar seruan Rasulullah saw yang membawa agama Islam, yang menyeru untuk beribadah kepada Allah yang Esa, dan meninggalkan berhala, menggalakkan persamaan antara sesama manusia, memerintahkan kepada akhlak yang mulia, sebagaimana beliau juga selalu mengikuti pembicaraan para pemuka Quraisy seputar Nabi Muhammad saw.

Beliau mendengar tentang sifat amanah Rasulullah saw, menepati janji, kegagahannya, kejeniusan akalnya, menyimak ucapan mereka : “Muhammad sama sekali tidak pernah berdusta, beliau bukan ahli sihir, bukan orang gila, dan terakahir beliau juga mendengar pembicaraan mereka tentang sebab-sebab permusuhan mereka terhadap Nabi Muhammad saw.

Maka Bilal-pun pergi menghadap Rasulullah saw untuk mengikrarkan diri masuk Islam karena Allah Tuhan semesta alam, kemudian menyebarlah perihal masuknya Bilal kedalam agama Islam diseluruh penjuru kota Mekkah, hingga sampai kepada tuannya Umayyah bin Kholaf dan menjadikannya marah sekali sehingga ingin menyiksanya dengan sekeras-kerasnya.

Orang-orang kafir selalu menyiksa beliau dengan mengeluarkannya ke tengah padang pasir saat terik matahari, waktu yang menjadikan padang pasir seakan seperti padang api yang sangat panas, mereka melemparkan Bilal dengan bertelanjang diatas pasir yang terik , kemudian menindihkannya dengan batu yang sangat besar yang diletakkan diatas tubuhnya, dan penyiksaan yang kejam ini terus berulang setiap hari, namun Bilal tetap bersabar dan tabah dalam berpegang teguh terhadap agamanya, kemudian berkata Umayah bin Kholaf kepadanya : “Engkau akan terus seperti ini hingga mati atau engkau tinggalkan Muhammad, dan kembali menyembah Latta dan Uzza”. Namun Bilal tetap bersikukuh dan hanya dapat berkata : “Ahad, Ahad”.

Bilal tidak merasa dirinya hina setelah merasakan ni’matnya Iman sehingga tidak memperhatikan lagi apa yang menimpa dirinya di jalan Allah, kemudian para pemuka Quraisy menyuruh anak-anak mereka untuk berkeliling mengarak dirinya dilorong-lorong dan jalan-jalan kota Mekkah untuk memberikan pelajaran kepada siapa yang mengikuti jejak Muhammad, namun Bilal tidak mengucapkan kata-kata sedikitpun kecuali satu kalimat singkat : “Ahad, Ahad” sehingga Umayah naik pitam dan tambah marah serta menyiksanya kembali dengan kejam.

Pada suatu hari, saat Umayah bin Kholaf memukuli Bilal dengan pecutnya Abu Bakar Ash-Shidiq lewat dan berkata kepadanya : “Wahai Umayah tidakkah engkau takut kepada Allah dalam diri orang miskin ini ?” “Sampai kapan engkau akan berhenti manyiksa seperti ini ? “. Umayahpun berkata kepada Abu Bakar : “Engkau telah merusaknya dan saya ingin menyelamatkannya seperti yang engkau lihat”. Lalu Umayah mencambuknya kembali, hingga merasa putus asa dan meminta kepada Abu Bakar untuk membelinya, akhirnya Abu Bakar membelinya dengan 3 keping emas sebagai ganti dari pembebasan Bilal, setelah itu Umayah berkata kepada Abu Bakar : “Demi Latta dan Uzza, jika engkau abaikan ini dan engkau membelinya dengan 1 keping emas maka aku manjualnya kepadamu”. Lalu Abu Bakar berkata kepadanya : “Demi Allah jika engkau mengabaikannya dan ingin menjualnya dengan seratus keeping emas maka aku akan membelinya”. Kemudian Abu Bakar dan Bilal pergi menghadap Rasulullah saw dan mengabarkan kemerdekaannya.

Setelah Nabi saw dan kaum muslimin hijrah ke Madinah dan menetap disana, Rasulullah saw memilih Bilal untuk menjadi muadzin pertama untuk Islam, namun Bilal tidak hanya ditugaskan pada seputar adzan saja, tapi juga selalu menyertai Rasulullah saw dalam setiap peperangan, dan saat terjadi perang Badr sebagai petemuan pertama antara kaum muslimin dengan orang-orang Quraisy, orang-orang Quraisy membawa pasukannya dengan banyak, hingga berkecamuklah peperangan yang pada akhirnya kemenangan berada dipihak kaum muslimin.

Saat terjadi perang, Bilal menghadang Umayah dan berkata kepadanya : “Pemimpin kekufuran adalah Umayah bin Kholaf, saya tidak akan selamat jika jiwa dia selamat”. Akhirnya riwayat hidup Umayah berakhir di tangan Bilal, tangan yang sebelumnya banyak dibelenggu dengan rantai-rantai dari besi, dan tubuh yang selalu dicambuk dengan pacut.

Bilal hidup bersama Rasulullah saw dan selalu mengumandangkan Adzan unutk sholat, dan menghidupkan syi’ar agama ini yang telah mengeluarkannya dari kegelapan kepada cahaya, dari perbudakan pada kemerdekaan, hingga setiap hari kedekatan Bilal dengan Rasulullah saw kian bertambah yang mana beliau (Rasulullah saw) pernah mensifatinya dengan calon penghuni surga, namun demikian beliau tetap seperti biasa, Bilal yang ramah, sopan tidak pernah merasa dirinya lebih baik dari sahabatnya yang lain.

Suatu hari, Bilal pergi bermaksud meminang dirinya dan saudaranya kapada dua wanita, lalu berkata kepada kedua orang tuanya : “Saya adalah Bilal dan ini adalah saudara saya, seorang hamba dari Habsyah, kami pernah tersesat namun kemudian mendapatkan hidayah dari Allah, kami tadinya seorang hamba kemudian Allah memerdekakan kami, jika engkau menikahkan kami maka segala puji hanyalah untuk Allah, namun jika ditolak maka tidak ada daya dan upaya kecuali karena Allah”. Akhirnya mereka dinikahkan.

Bilal –semoga Allah meridloinya- merupakan seorang hamba yang taat, wara’, tekun beribadah, nabi pernah bersabda kepadanya setelah sholat subuh : “Ceritakan kepada saya perbuatan apa yang telah engkau lakukan dalam Islam, karena sesungguhnya pada suatu malam saya mendengar suara sendal kamu berada di pintu surga”, Bilal berkata : “Saya tidak melakukan sesuatu apapun yang lebih baik melainkan saya tidak pernah bersuci dengan sempurna pada setiap saat; baik malam dan siang hari kecuali saya melakukan sholat sebagaimana yang ditentukan untuk saya melakukan sholat”. (Al-Bukhari).

Bilal sangat sedih saat kepergian Nabi saw, dan beliau merasa tidak bisa tinggal di Madinah setelahnya, maka beliaupun meminta kepada khalifah Abu Bakar pergi ke Syam untuk berjihad di jalan Allah, dan menyebutkan hadits Rasulullah saw : “Seutama-utama perbuatan orang yang beriman adalah Jihad di jalan Allah”. (At-Thobroni). Kemudian Bilal pergi ke negeri Syam, lalu berjiahd disana hingga wafat –semoga Allah meridolinya-.

Sumber : http://www.al-ikhwan.net/index.php/rijalud-dawah/2008/mutiara-para-sahabat-nabi-bilal-bin-rabah-sosok-muadzin-pertama-nun-berjiwa-tegar-dalam-berpegang-teguh-terhadap-aqidah/

April 01, 2008

Hukum Taklifi

Hukum taklifi ialah hukum syarak yang merujuk kepada tuntutan samada supaya melakukan, meninggalkan atau memilih di antaranya.

Hukum taklifi juga merupakan tuntutan atau bebanan yang berada dalam kemampuan mukallaf.

Hukum taklifi terbahagi kepada lima:
  1. Wajib
    • Berpuasa ramadhan
    • Tunaikan janji
    • Zakat jika cukup nisab
  2. Sunat
    • Sedekah
    • Senyum
  3. Harus
    • Solat qasar bagi musafir
  4. Makruh
    • Makan petai, budu
  5. Haram
    • Berzina
    • Minum arak
    • Mengumpat

March 11, 2008

Dah ada nombor baru...

Salam ikhwati fillah. Semalam ana dah tukar nombor baru, 019-4777087. Nombor lama dah tak pakai dah. Diharap antum boleh send nombor antum kat ana ye, afwan.

March 10, 2008

Tahapan-tahapan Dakwah Fardiyah

A. TAHAPAN PERTAMA

Membina hubungan dan mengenal setiap orang yang hendak didakwahi.

Seorang da'i harus berusaha agar mad'u merasakan bahawa kita betul-betul memerhatikannya dan selalu menanyakannya di saat ia tiada. Demikian seterusnya, tanpa perlu berbicara langsung tentang masalah dakwah agar hatinya terbuka dan siap menerima perkataan yang dapat diambil manfaat.

Seberapa banyak perhatian dan simpati yang diperoleh mad'u pada tahap ini, sebanyak itulah tanggapan dan penerimaannya terhadap apa yang didakwahkan kepadanya. Sebelum itu terjadi, semua perbicaraan mungkin malah membuatkan ia lari dari enggan menerima pesan dakwah. Oleh kerana itu, pada tahap ini mungkin diperlukan berminggu-minggu.

Fiqh Dakwah
Mushthafa Masyhur

Tazkiyatun Nafs

Tazkiyatun Nafs merupakan hal yang penting yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Apa yang dilakukan oleh Rasulullah SAW, sudah sepatutnya kita teladani dan kita amalkan. Kajian ini akan menjelaskan secara singkat apa yang dimaksud dengan Tazkiyatun Nafs itu. Kajian akan meliputi definisi dari Tazkiyatun Nafs dan urgensinya.

DEFINISI

Secara bahasa, Tazkiyyatun Nafsi berarti membersihkan / mensucikan, atau menumbuhkan / mengembangkan. Sedangkan secara istilah Tazkiyatun Nafs berarti mensucikan hati dari sifat-sifat tercela dan mengisinya dengan sifat-sifat terpuji. Sarana Tazkiyatun Nafs adalah melalui ibadah dan berbagai amal baik. Sedangkan hasilnya adalah akhlak yang baik kepada ALLAH dan pada manusia, serta terpeliharanya anggota badan, senantiasa dalam batas-batas syari’at ALLAH SWT.

URGENSINYA

1. Tazkiyyatun Nafsi termasuk hal terpenting yang dibawa oleh para Rasul as.

Hal ini sebagaimana yang ALLAH ingatkan dalam firman-Nya berikut ini:

“Ya Tuhan kami, utuslah untuk mereka sesorang Rasul dari kalangan mereka, yang akan membacakan kepada mereka ayat-ayat Engkau, dan mengajarkan kepada mereka Al Kitab (Al Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah) serta mensucikan mereka. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al-Baqarah [2] : 129).

Di dalam beberapa ayat juga dijelaskan, antara lain pada surat Al-Baqarah [2] ayat 151, surat Ali Imran [3] ayat 164, surat Al-Jumu’a [62] ayat 2, dan surat An-Nazi’at [79] ayat 17 hingga 19.

Tazkiyyatun Nafsi yang dibawa oleh para Rasul ini adalah melalui:

  • Tadzkiir : Terhadap ayat-ayat ALLAH di setiap ufuk dan dalam diri manusia, terhadap perbuatan ALLAH atas ciptaan-NYA dan terhadap hukuman dan siksaan-NYA.
  • Ta’liim : Mempelajari Kitab dan Sunnah.
  • Tazkiyyah : Membersihkan hati dan memperbaiki tingkah-laku.

2. Tazkiyyatun Nafsi merupakan tujuan orang beriman.

Allah SWT berfirman:

“… di dalamnya ada orang-orang yang cinta untuk senantiasa membersihkan dirinya …” (QS. At-Taubah [9]: 108).

Di ayat lain Allah SWT juga berfirman:

“… dan sungguh akan kami selamatkan orang yang paling bertaqwa dari neraka, yaitu orang yang memberikan hartanya karena ingin mensucikan dirinya.” (QS. Al-Lail [92]: 17-18).

3. Tazkiyyatun Nafsi merupakan parameter kebahagiaan atau kebinasaan.

Allah SWT berfirman:

“…sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.” (QS. Asy-Syam [91]: 9-10).

4. Tazkiyyatun Nafsi untuk mengenal penyakit zaman dan cara mengobatinya.

Salah satu penyakit zaman saat ini adalah hilangnya khusyu’, cinta dunia dan takut mati (wahn). Solusinya adalah melalui tarbiyyah Islamiyyah. Dimana dalam tarbiyah tersebut diberikan tadzkiir, ta’liim dan tazkiyyah.

Al-Ikhwan.net | 11 October 2006 | 17 Ramadhan 1427 H | Hits: 1,766
Abi AbduLLAAH

Handphoneku berserta duit hilang...hahaha alhamdulillah

Kali pertama dalam sejarah hidup aku, handphoneku hilang setelah 5 tahun bersama mengharungi suka duka, dosa dan pahala bersamanya.

Kejadian bermula waktu parking motor kat kawasan rekreasi Bukit Jambul around 5.30 petang. Dengan berhati-hati, aku menyimpan wallet dan handphoneku kat dalam seat motor lagendaku yang dah lama tak basuh tu.

Dah habis mendaki, angkat berat sikit lepas tu turun nak mencapai motor, tiba-tiba kulihat helmetku dah berada di posisi lain; tak seperti biasa.

Bukak bukak seat, tengok-tengok handphone dah hilang dengan duit sekali, ade la beberapa ringgit...

Kira pencuri tu baik hati lagi sebab dia hanya curi duit ngan handphone je, IC, lesen, kad matrik, bank card masih berada pada tempatnye...

Lepas tu aku balik dengan tiada perasaan, tak sedih dan tak gembira...cuma rasa lapar je nak makan takde duit...

Balik bilik, on PC, terus tulis kat dalam blog, hahaha saje nak buat kenangan...this is the first time :). Pasrah dan redha atas ketentuan ilahi...

Pun begitu, hidup harus diteruskan...mungkin ini yang harus ku bayar untuk menghapuskan dosa-dosa kecilku.

Aku tahu ikhwahku mengalami kejadian yang lebih teruk daripada ini, dan kalau nak dibandingkan dengan ujian yang aku hadapi, hanya ibarat gajah dengan kuman.

Itu je kot nak habaq, salam (-.-)

February 08, 2008

BENTUK-BENTUK SERTA JENIS-JENIS GHIBAH

1. Aib dalam Agama. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu fasiq, atau fajir (suka berbuat dosa), pengkhianat, zhalim, melalaikan shalat, meremehkan terhadap najis, tidak bersih kalau bersuci, tidak memberikan zakat pada yang semestinya, suka meng-ghibah, dan sebagainya.

2. Aib Fisik. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buta, tuli, bisu, lidahnya pelat/cadel, pendek, jangkung, hitam, gendut, ceking, dan sebagainya.

3. Aib Duniawi: Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu kurang ajar, suka meremehkan orang lain, tukang makan, tukang tidur, banyak omong, sering tidur bukan pada waktunya, duduk bukan pada tempatnya, dan sebagainya.

4. Aib Keluarganya. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu bapaknya fasik, Cina, tukang batu, dan lain-lain.

5. Aib Karakter. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Dia itu buruk akhlaqnya, sombong, pendiam, terburu-buru, lemah, lemah hatinya, sembrono, dan lain-lain.

6. Aib Pakaian. Kedodoran bajunya, kepanjangan, ketat, melewati mata kaki, kucel/dekil, dan sebagainya.

7. Ghibah dikalangan Ulama. Seperti kata-katamu pada sesama muslim: Bagaimana sih kabarnya? (dengan maksud meremehkan), semoga ALLAH memperbaikinya, semoga ALLAH mengampuninya, kita memohon ‘afiah dari ALLAH, semoga ALLAH memaafkan kita karena kurang rasa malu, dan sebagainya semua kata dan doa yang maksudnya mengecilkan kedudukan orang lain.

8. Prasangka Buruk Tanpa Alasan. Prasangka buruk merupakan ghibah hati.

9. Mendengar Ghibah. Tanpa mengingkari/menegur, dan tidak meninggalkan majlis tersebut.

Makna Ghibah

1. Secara Bahasa: Merupakan musytaq dari al-ghib, artinya lawan dari nampak, yaitu segala sesuatu yang tidak diketahui bagi manusia baik yang bersumber dari hati atau bukan dari hati. Maka ghibah menurut bahasa ialah: Membicarakan orang lain tanpa sepengetahuannya baik isi pembicaraan itu disenanginya ataupun tidak disenanginya, kebaikan maupun keburukan.

2. Secara Definisi: Seorang muslim membicarakan saudaranya sesama muslim tanpa sepengetahuannya tentang hal-hal keburukannya dan yang tidak disukainya, baik dengan tulisan maupun lisan, terang-terangan maupun sindiran. Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa nabi SAW pada suatu hari bersabda:

Tahukah kalian apa itu ghibah? Jawab para sahabat : ALLAH dan rasul-NYA yang lebih mengetahui. Maka kata nabi SAW: Engkau membicarakan saudaramu tentang apa yang tidak disukainya. Kata para sahabat: Bagaimana jika pada diri saudara kami itu benar ada hal yang dibicarakan itu? Jawab nabi SAW: Jika apa yang kamu bicarakan benar-benar ada padanya maka kamu telah meng-ghibah-nya, dan jika apa yang kamu bicarakan tidak ada padanya maka kamu telah membuat kedustaan atasnya. (HR Muslim/2589, Abu Daud 4874, Tirmidzi 1935)